Kamis, 17 Februari 2011

Karakteristik Peserta Didik

Jenis – Jenis Karakteristik perkembangan peserta didik

  1. Karakteristik Peserta Didik Usia Taman Kanak-kanak

Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 4-6 tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training), dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya).

    1. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya. Dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh maka memungkinkan anak untuk dapat lebih mengembangkan keterampilan fisiknya dan ekplorasi terhadap lingkungannya dengan tanpa bantuan dari orang tuanya.

Pertumbuhan otaknya pada usia lima tahun sudah mencapai 75% dari ukuran orang dewasa, dan 90% pada usia enam tahun. Pada usia ini juga terjadinya pertumbuhan ”myelinization” (lapisan urat syaraf dalam otak yang terdiri dari bahan penyekat berwarna putih, yaitu myelin) secara sempurna. Lapisan urat syaraf ini membantu transmisi impul-impul syaraf secara cepat, yang memungkinkan pengontrolan terhadap kegiatan-kegiatan motorik lebih seksama dan efisien. Di samping itu pada usia ini banya juga perubahan fisiologis lainnya, seperti pernapasan menjadi lebih lambat dan mendalam dan denyut jantung lebih lambat dan menetap.

Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang cukup. Kekurangan gizi (malnutrisi) dapat mengakibatkan kecatatan tubuh dan kelemahan mental. Mereka kurang memiliki kemampuan atau kesiapan mental dan fisik. Perkembangan fisik akan ditandai juga dengan berkembangnya kemampuan atau keterampilan motorik, baik yang kasar maupun yang lembut.

Bimbingan guru taman kanak-kanak itu berkaitan dengan pengembangan aspek-aspek berikut

      1. Pengenalan/pengetahuan akan namanya dan bagian-bagian tubuhnya.
      2. Kemampuan untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi tubuh.
      3. Pemahaman bahwa walaupun setiap individu berbeda dalam penampilannya, seperti perbedaan dalam warna rambut, kulit dan mata, atau tingginya tetapi, semua orang memiliki kesamaan karakteristik fisik yang sama.
      4. Menerima bahwa semua orang memiliki keterbatasan dalam kemampuannya.
      5. Kemampuan untuk memahami bahwa tubuh itu berubah secara konstan, dan pertumbuhan fisik berawal dengan kelahiran dan berakhir dengan kematian.
      6. Pemahaman akan pentingnya tidur dan juga sebagai dua siklus kehidupan yang penting bagi kehidupan.
      7. Mengetahui kesadaran sensori (merasa, melihat, mendengar, mencium, dan menyentuh/meraba).
      8. Memahami keterbatasan fisik seperti lelah, sakit dan melemah.

2. Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode Preoperasional, yaitu tahapan dimana anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis. Yang dimaksud dengan operasi adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik. Periode ini ditandai dengan berkembangnya representasional atau “Symbolic function” yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol. Dapat juga dikatakan sebagai “semiotic function”, kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol untuk melambangkan suatu kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa.

1. Karakteristik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar

    1. Perkembangan Intelektual

Pada usia dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis, dan menghitung).

Dalam rangka mengembangkan kemampuan anak,maka sekolah dalamhal ini guru seyogyanya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan, memberikan komentar atau pendapat tentang materi pelajaran yang dibacanya atau dijelaskan oleh guru, membuat karangan, menyusun laporan.

2. Perkembangan Bahasa

Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara berkomunikasi, dimana pikirandan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan menggunakan kata-kata,kalimat, bunyi, lambang, gambar, atau lukisan. Dengan bahasa semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral atau agama.

Terdapat dua faktor penting yang mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu :

  1. Proses jadi matang dengan perkataan lain anak itu menjadi matang (organ-organ suara/bicara sudah berfungsi) untuk berkata-kata.
  2. Proses belajar, yang berarti bahwa anak yang telah matang untuk berbicara lalu mempelajari bahasa orang lain dengan jalan mengimitasi atau meniru ucapan/kata-kata yang didengarnya. Kedua proses ini berlangsung sejak masa bayi dan kanak-kanak

Karakteristik Remaja

  1. Perkembangan fisik

Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa pertama yang terjadi pada fase pranatal dan bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu pada tahun-tahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu mengalami kematangan daripada bagian-bagian yang lain. Pada masa remaja akhir, proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya. Dalam perkembangan seksualitas remaja ditandai dengan dua ciri yaitu ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder.

2. Perkembangan kognitif (Intelektual)

Ditinjau dari perkembanga kognitif menurut Piaget, masa remaja sudah mencapai tahap operasi formal (operasi = kegiatan-kegiatan mental tentang berbagai gagasan). Keating merumuskan lima pokok yang berkaitan dengan perkembangan berpikir operasi formal, yaitu sebagai berikut :

    1. Berlainan dengan cara berpikir anak-anak yang tekanannya kepada kesadarannya sendiri disini dan sekarang, cara berpikir remaja berkaitan erat dengan dunia kemungkinan. Remaja mampu menggunakan abstraksi dan dapat membedakan yang nyata dan konkret dengan abstrak dan mungkin.
    2. Melalui kemampuannya untuk menguji hipotesis, muncul kemampuan nalar secara ilmiah.
    3. Remaja dapat memikirkan tentang masa depan dengan membuat perencanaan dan mengekplorasi berbagai kemungkinan untuk mencapainya.
    4. Remaja menyadari tentang aktivitas kognitif dan mekanisme yang membuat proses kognitif itu efisien dan tidak efisien. Dengan demikian, introspeksi (pengujian diri) menjadi bagian kehidupannya sehari-hari.
    5. Berpikir operasi formal memungkinkan terbukanya topik-topik baru dan ekspansi berpikir.

Implikasi pendidikan atau bimbingan dari periode berpikir operasi formal ini adalah perlunya disiapkan program pendidikan atau bimbingan yang memfasilitasi perkembanga kemampuan berpikir remaja. Upaya yang dapat dilakukan seperti :

  1. Penggunaan metode mengajar yang mendorong anak untuk aktif bertanya, mengemukakan gagasan atau mengujicobakan suatu materi
  2. Melakukan dialog, diskusi dengan siswa tentang masalah-masalah sosial atau berbagai aspek kehidupan seperti agama, etika pergaulan dan pacaran, politik, lingkungan hidup, bahayanya minuman keras dan obat-obatan terlarang.

3. PePPerkembangan Emosi

Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Pertumbuhan fisik, terutama ogran seksual mempengaruhi perkembangan emosi dan dorongan baru yang dialami sebelumnya seperti perasaan cinta. Pada usia remaja awal, perkembanga emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa, emosinya bersifat negatif dan tempramental. Sedangkan remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinya. Mencapai kematang emosional merupakan tugas perkembangan yang sangat sulit bagi remaja. Proses pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional lingkungannya, terutama lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya.


1. Karakteristik Peserta Didik Usia Taman Dewasa

Secara psikologis kedewasaan diwarnai dengan aktualisasi diri yaitu menunjukkan semua kemampua yang dimiliki dalam rangka mandiri, bisa mencari nafkah sendiri, dapat menentukan kehidupan sendiri, ingin merdeka.

Pada sebagian besar kebudayaan kuno, status ini tercapai apabila pertumbuhan pubertas telah selesai atau setidak-tidaknya sudah mendekati selesai dan apabila organ kelamin anak telah mencapai kematangan serta mampu bereproduksi.

Pada umumnya psikolog menetapkan seseorang dikatakn telah dewasa sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan berlangsung sampai sekitar usia 40-45 dan pertengahan masa dewasa berlangsung dari sekitar 40-45 sampai sekitar 65 tahun, serta masa dewasa lanjut atau masa tua berlangsung dari sekitar 65 tahun sampai meninggal.