Sabtu, 18 Desember 2010

Manusia dan Lingkungan

MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA

Latar Belakang

Dalam mata pelajaran IPS di SD, Konsep-konsep Geografi mempunyai porsi yang cukup besar. Geografi itu memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang dimensi runag yang merupakan sesuatu yang akan dialaminya. Ruang lingkup pengajaran IPS yang bersumber dari Geografi antara lain meliputi konsep-konsep tentang lingkungan fisik (lingkungan alam), dan konsep-konsep tentang berbagai region. Dalam kaitan kaitan dengan ini akan diajak pula untuk memahami kemajemukan agama, ras, dan etnik, terutama yang ada di Indonesia.

  1. Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)

Proses-proses fisik yang terhadap Bumi kita dapat digolongkan ke dalam empat katagori yaitu : apa terjadi di udara/Atmosfer (Iklim dan Cuaca), apa yang terjadi di lapisan bumi (lempengan tektonik, erosi dan pembentukkan tanah), apa yang terjadi dalam perputaran air/hidrosfir (sirkulasi air di Samudera, dan siklus perputaran air) dan apa yang terjadi di dalam lingkungan makhluk hidup (binatang dan tumbuhan beserta ekosistemnya)

Proses-proses yang terjadi itu membentuk dan mengatur lingkungan alam. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk memahami hubungan yang sangat kompleks antara proses yang terjadi di permukaan bumi denagn aspek-aspek yang dihasilkannya. Sabagai contoh adalah wilayah pantai utara pulau Jawa yang keadaanya melandai dan memiliki ombak yang tidak sebesar di daerah pantai selatan pulau Jawa yang memiliki pantai yang pada umumnya curam-curum.

Anda perlu mengetahui bahwa terdapat lima konsep dasar yang dapat membantu menjelaskan bagaimana interaksi dan pengaruh dari proses-proses fisik di permukaan bumi. Konsep-konsep tersebut dikenal sebagai sistem, batas, daya, keseimbangan alam, dan keadaan permukaan bumi. Yang dimaksud dengan sistem disini adalah sekumpulan unsure-unsur yang berhubungan secara saling menguntungkan sehingga mereka saling mempengaruhi sebagai suatu kesatuan secara keseluruhan. Misalnya dalam siklus Hidrologi (sistem perputaran masa air dipermukaan bumi)

Fenomena Fisik Bumi

Beberapa wilayah keadaannya tinggi, rendah, datar bergelombang, berbukit-bukit dan bergungung-gunung. Perbedaan permukaan bumi ini dinamakan relief muka bumi. Di daratan relief muka bumi yang kita kenal antara lain sebagai dataran rendah, dataran tinggi, lembah, lereng, bukit dan pegunungan. Sementara di dasar samudera kita mengenal antara lain paparan benua, paparan laut, pegunungan laut dan lubuk laut.

Bentang alam di permukaan bumi ini dipengaruhi oleh empat unsure pokok yang saling berkaitan. Keempat unsure tersebut adalah sebagai berikut:

1) Gejala litosfer, yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh pembentukan tinggi rendahnya permukaan bumi seperti dataran, perbukitan, daerah bergelombang dan lembah sungai berteras.

2) Gejala atmosfer yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh udara yang menyelubungi permukaan bumi, suhu udara, kecepatan angina, curah hujan dan iklim.

3) Gejala Hidrosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh mata air yang ada dipermukaan bumi seperti sungai dengan cabang-cabangnya, danau-danau, dan lautan.

4) Gejala Biosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup berupa Flora, Fauna, dan Manusia

Bentukan-Bentukan di daratan maupun di dasar lautan disebabkan oleh tenaga pembentukkan permukaan bumi yang dikenal sebagai tenaga geologi. Tenaga geologi ini ada yang bersal dari dalam bumi yang disebut dengan Proses endogenik dan tenaga yang berasal dari Luar bumi disebut Proses Eksogenik. Proses-proses endogenik yang berupa gerakan antara lain dibedakan antara vulkanisme, tektonisme dan gempa.

1) Proses Endogenik

Tenaga endogenik dengan arah vertikal mengakibatkan tonjolan permukaan bumi berupa kubah, sedangkan tenaga endogenik yang arahnya lateral atau horizontal mengakibatkan lipatan-lipatan di bumi, retakan-retakan bahkan patahan.

a. Vulkanisme

Vulkanisme atau gunungapian dapat diartikan sebagai suatu gejala atau akibat adanya aktivitas magma di dalam litosfera hingga ke luar sampai ke permukaan bumi. Magma adalah bahan silikat pijar dalam wujud padatan, cairan dan gas, yang berada di dalam kerak bumi.

Erupsi adalah suatu prose keluarnya magma ke permukaan Bumi, baik retakan-retakan pada badan Gunung api ataupun dengan cara mendesak tubuh gunung api, sehingga menghancurkan sebagian badan gunung api tersebut.

b. Tektonisme

Tektonisme atau tenaga tektonik adalah gerak atau tenaga yang terjadi dalam bumi dan berasal dari radio aktif di dalam magma dengan arah vertikal maupun mendatar (lateral) yang mengakibatkan perubahan lokasi atau lapisan-lapisan batuan yang membentuk muka bumi.

Berdasarkan bentuk-bentuk yang nampak dipermukaan bumi sebagai kegiatan tektonisme tenaga tektonik dikelompokkan atas tektonik lipatan dan tektonik patahan

Jika dilihat dari kecepatan gerakan dan luasnya permukaan bumi yang berubah karena aktivitas tersebut, tenaga tektonik dibedakan atas aktivitas Orogenesis (aktivitas pembentukkan pegunungan) dan aktivitas epirogenesis (penurunan atau penaikkan benua)

(1) Morfologi Lipatan

Morfologi lipatan terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya lateral (Horizontal) dan dua arah yang berlawanan, sehingga lapisan-lapisan batasan di daerah tersebut terlipat dan membentuk puncak lipatan (antiklin) dan lembah lipatan (sinklin)

Bentuk-bentuk morfologi lipatan ini bermacam-macam. Ada ynag dinamakan lipatan tegak, lipatan miring, isoklin, antiklimorium dan lain-lain. Bagian-Bagian dalam dalam lipatan antara lain : Sinklin (Bagian lembah suatu lipatan), sumbu lipatan (garis tengah yang membagi sebuah lipatan sama besar) dan sayap lipatan.

Berdasarkan ketegakkan posisi sumbu dan bentuk pelipatannya, jenis lipatan di bedakan atas : lipatan tegak, lipatan miring, lipatan menggantung, lipatan rebah, lipatan yang berubah yang menjadi sesar sungkup dan lain-lainnya. Contoh jalur pegunungan lipatan antara lain :

a) Pegunungan Sirkum Mediterania

b) Pegunungan sirkum Pasifik

c) Jalur pegunungan lipatan Busur Australia (Busur Irian)

Sirkum Mediteranean ini terbagi menjadi :

1) Busur Luar

Jalur pegunungan yang termasuk dalam busur luar ini bersifat non vulkanik, artinya tidak menampakkan sifat-sifat kegunungapian, tetapi hanya merupakan rangkaian pegunungan lipatan saja.

2) Busur Dalam

Jalur pegunungan busur dalam ini bersifat vulkanis, artinya selain merupakan rangkaian pegunungan lipatan, juga menampakkan kegunungapian.

(2) Morfologi Patahan

Morfologi patahan adalah bentukkan-bentukkan alam di permukaan bumi sebagai akibat adanay proses pematahan pada lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfera)

Dilihat dari datangnya arah tekanan yang bekerja pada lapisan-lapisan batuan, patahan dapat dibedakan atas :

a) Patahan atau sesar akibat dua buah tekana yang arahnya horizontal yang saling menjauh.

Karena tenaga tarikan yang arahnya mendatar dan saling menjauh satu sama lain, maka pada bagian tengan blok batuan terjadi retakan-retakan. Apabila tekana tersebut terus bekerja hingga pada bagian yang retak tersebut timbul celah yang cukup besar, akibatnya salah satu bongkah batuan tersebut akan merosot menyerupai sebuah lembah

b) Patahan (sesar) sebagai akibat tekanan yang arahnya vertikal.

Adakalanya tenaga endogenik yang bekerja pada lapisan batuan pembentuk muka bumi ini memiliki arah vertikal. Bagian kulit bumi yang terkena tekanan ini akan membumbung disertai dengan retakan-retakan. Karena gaya berat (gravitasi) maka salah satu bongkah batuan akan mengalami pemerosotan dan pembentukkan lembah patahan atau graben, sedangkan bagian lainnya membentuk puncak patahan

c) Patahan (sesar) sebagai akibat 2 buah tekanan yang arahnya vertikal.

Apabila pada sebuah blok batuan bekerja dua buah tekanan yang arahnya mendatar dan berlawanan arah sehingga mengalami pergeseran satu bongkah batuan, maka akan terjadi bentukan muka bumi berupa sesar mendatar.

c. Gempa

Gempa adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang berasal dari dalam lapisan bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum sedangkan pusat gempa di permukaan bumi tepat di atas hiposentrum disebut Episentrum. Gempa dapat digolongkan menjadi bermacam-macam, yaitu menurut terjadinya, menurut dalamnya hiposentrum dan menurut Intensitasnya. Menurut terjadinya gempa dapat dibagi tiga yaitu :

1) Gempa Tektonik, adalah gempa yang disebabkan oleh adanya dislokasi atau pergeseran lapisan batuan yang panjang di Bumi.

2) Gempa Vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi

3) Gempa Runtuhan (guguran) adalah gempa yang di sebakan dengan runtuhnya tanah atau dinding gua. Gempa ini biasanya terjadi pada daerah pertambangan.

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan (episentrum terletak di darat) dan gempa lautan (episentrum terletak di laut)

Seismograf merupakan alat pencatat getaran gempa. Ada dua macam seismograf yaitu seismograf Horizontal dan Seismograf Vertikal. Seismograf Horozontal adalah seismograf yang mencatat getaran gelombang seismic dengan arah mendatar. Seismograf Vertikal adalah seismograf yang mencatat getaran gelombang seismic dengan arah tegak (vertikal). Skala Richter lebih dikenal secara umum untuk menentukan kekuatan suatu gempa.

2) Proses Eksogenik

Tenaga geologi lainnya yang mengakibatkan bentukan-bentukaan alam di permukaam bumi adalah proses eksogenik (tenaga asal luar permukaan bumi)

Secara umum proses eksogenik ini dapat dikelompokkan menjadi :

  1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses penghancuran massa bantuan baik secara fisika, kimiawi dan biologis. Dilihat dari prosesnya pelapukkan di kelompokkan atas :

    1. Pelapukan mekanik yaitu suatu proses pelapukan batuan tanpa mengubah struktur kimiawi batuan tersebut, tetapi merupakan penghancuran bongkah bagian-bagian yang lebih kecil
    2. Pembekuan air menjadi kristal-kristal es pada celah batuan
    3. Pelapukan biologis adalah proses pelapukan akibat kegiatan organisme atau makhluk hidup.
    4. Pelapukan kimiawi atau dekomposisi adalah proses pelapukan massa batuan disertai perubahan struktur kimiawi batuan yang terlapukan

  1. Erosi

Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan (termasuk tanah) secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh zat pengangkut yang bergerak dipermukaan bumi. Dari pengertian itu ada tiga proses utama dalam erosi yaitu :

1) Pelepasan massa batuan atau tanah dari induknya sering disebut dengan pengikisan

2) Proses pengangkutan massa batuan atau tanah hasil pengikisan di suatu tempat disebut pengendapan atau sedimentasi

Berdasarkan kecapatan proses erosi dibedakan atas erosi geologi dan erosi yang dipercepat (erosi tanah). Erosi geologi adalah suatu bentuk erosi dimana proses penghancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukkannya.

Berdasarkan zat pelarutnya, erosi dapat dibagi menjadi :

A. Erosi Air

Pelaku proses pengikisan dalam hal ini adalah air yang mengalir, baik di dalam tanah (ir tanah), di sungai-sungai, ataupun air yang mengalir dipermukaan tanah setelah terjadi hujan. Erosi air terbagi atas :

a) Erosi Percikan

Erosi percikan yaitu proses pengikisan tanah yang terjadi akibat percikan air hujan yang membentuk tanah.

b) Erosi Lembar

Pada erosi ini lapisan tanah yang paling atas hilang terkikis, sehingga kesuburan tanah di daerah ini sangat berkurang

c) Erosi Alur

Ciri-ciri yang diamati sebagai tanda terjadinya proses erosi alur antara lain : pengikisan yang membentuk alur-alur yang amat jelas serta bentuk alur relatif lurus di daerah-daerah berlereng dan berkelok-kelok

d) Erosi Parit

Tingkat erosi yang paling tinggi yang disebabkan oleh air adalah erosi parit. Ciri-cirinya adalah pada lereng-lereng yang terkena proses ini akan terbentuk parit-parit yang cukup dalam yang berbentuk seperti huruf U atau V

B. Erosi angin

Proses pengikisan batuan atau tanah oleh angina disebut deflasi. Erosi angina terjadi di daerah-daerah Gurun. Angin kencang yang banyak mengandung kerikil dan pasir, jika melintas bongkahan-bongkahan batuan tersebut seolah-olah digosok dan dipoles oleh kerikil dan pasir yang terkandung dalam angina, sehingga sedikit demi sedikit batuan tersebut terkikis.

C. Erosi Gletsyer

Erosi Gletser disebut erosi glacial. Gletsyer adalah massa es yang bergerak. Gletsyet terdapat di daerah kutub-kutub dan pegunungan tinggi yang puncaknya selalu tertutup es seperti pegunungan Himalaya dan Alpina

D. Erosi Oleh Air Laut

Proses erosi terjadi karena gelombang dan arus laut dinamakan abrasi atau erosi air laut. Energi gelombang laut yang bergerak kea rah pantai, maupun mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang yang ada di pantai.

E. Masswasting

Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat. Proses terjadinya masswasting hamper sama dengan proses erosi, yaitu melalui tahap pelepasan masa batuan atau tanah dari batuan induknya, pemindahan batuan yang terkikis, dan pengendapan batuan tersebut di suatu tempat (sedimentasi)

  1. Fenomena Manusia (Lingkungan Sosial)

Manusia merupakan pusat perhatian utama dalam geografi dalam arti segala aktivitas manusia itu turut mengubah bentuk permukaan Bumi melalui pemilihan tempat tinggal dan pembangunan struktur pada permukaannya.

Yang Harus di pahami dari keadaan manusia di Bumi dari segi populasi keanekaragaman budaya dalam hal karakteristiknya, penyebarannya dan perpindahannya. Begitu pula tentang hal yang menyangkut pola-pola dan jaringan kerja dalam hal ketergantungan ekonomi di permukaan Bumi.

Pengetahuan lainnya yang harus anda pahami adalah dalam hal tempat tinggal manusia menyangkut berbagai proses, pola, dan fungsinya. Sedangkan hal lainnya adalah bagaimana kerjasama atau tantangan antara berbagai kekuatan yang terjadi di antara mereka dimasa lalu, masa kini, dan kemungkinan di masa depan.

Berbagai pembagian adalah beberapa region di permukaan Bumi dimana kelompok manusia menguasainya untuk alasan politik (wilayah kekuasaan), administrasi, ekonomi, dan bahkan atas dasar agama. Setiap region ini biasanya memiliki sebuah wilayah, nama, dan perbatasan.

Beberapa peristiwa pada waktu yang lalu telah menggambarkan pembagian wilayah dan manusia menempatinya seperti dua perang dunia, perang regional (perang Arab Israel), perang sipil di Amerika Serikat dan lainnya merupakan perasaan dan kehendak manusia untuk memegangteguh hak untuk membagi permukaan Bumi atas dasar cara pandang nilai yang mereka pegang teguh.

  1. Suku-Suku Bangsa di Indonesia

Sebelum Nenek moyang bangsa Indonesia dating, kepulauan Indonesia telah didiami oleh suku-suku primitive yaitu Negrito dan Weddoid. Namun Indoensia masuk dalam Rumpun Melayu.

Berdasarkan cirri-ciri kebudayaan yang dimiliki bangsa Melayu di Indonesia di bedakan menjadi :

1. Melayu Tua, golongan ini masih memiliki kebudayaan asli. Artinya mendapat pengaruh luar seperti Hindu, budha, islam, datau Kristen. Kepercayaan golongnan ini adalah Animisme dan Dinamisme seperti yang terlihat di suku Batak

2. Golongan Melayu Muda (Deutero Melayu) memiliki kebudayaan yang lebih maju karena telah mendapat pengaruh luar. Contoh golongan jawa, minangkabau dan lainnya.

Suku bangsa yang tergolong dalam empat kelompok meliputi :

a) Kelompok pertama adalah kelompok suku-suku bangsa yang mewakili satu kebudayaan Mentawai dan penduduk Pantai Utara Irian Jaya

b) Kelompok Kedua adalah kebudayaan Nias, Batak, penduduk Kalimantan Tengah, Minahasa, Flores, dan Ambon

c) Kelompok ketiga adalah kebudayaan Aceh, Minagkabau dan Makasar

d) Kelompok ke empat adalah kebudayaan Sunda, Jawa, dan Bali

Bentuk Permukaan Bumi dan Kehidupan Pendudukan

Bentuk-bentuk muka bumi seperti daratan pantai, daratan rendah, dan sebagainya akan mempengaruhi terhadap pola kehidupan penduduk yang menempati kawasan tersebut.

a) Corak Kehidupan Pendudukan di Kawasan Pantai

Anggapan bahwa mata pencarian penduduk di daerah pantai adalah nelayan tak selamanya benar, sebab ada bermata pencarian sebagai petani dan pekerjaan lainnya. Hal tersebut tergantung kepada kondisi pantai yang mereka tempati.

b) Corak Kehidupan Pendudukan di Dataran Rendah

Daerah-daerah dataran Rendah dengan cadangan air yang cukup dan didukung iklim yang cocok, merupakan potensi alam yang sanagt mendukung untuk dikembangkan menjadi areal sawah beririgrasi teknis. Seperti di daerah Kerawang, Bekasi, cikampek yang merupakan lumbung padi di Pulau Jawa.

c) Corak Kehidupan Pendudukan di Dataran Tinggi

Dataran tinggi umumnya beriklim sejuk, dengan cadangan sumber air yang sudah mulai berkurang. Karena kondisi demikian , maka sistem pertanian yang bisa diupayakan penduduk adalah sistem pertanian lahan kering dan hortikultura, seperti sayuran, buah-buahan dan tanaman hias, Budidaya yang khas di dataran tinggi adalah Kopi dan karet. Corak pemukiman penduduk memencar mendekati lahan-lahan pertanian mereka.

d) Corak Kehidupan Penduduk di Pegunungan

Daerah pegunungan memiliki corak tersendiri. Sedikitnya persediaan air tanah wilayah ini mengakibatkan pemukiman penduduk terpusat di lembah-lembah atau mendekati alur sungai. Hal ini terjadi karena penduduk berusaha untuk mendapatkan sumber air yang relatif mudah diperoleh. Ladang yang mereka usahakan juga biasanya terletak dilembah pegunungan.

  1. Region

Region (wilayah) merupakan konsep yang dipakai untuk mengidentifikasi dan membagi atau mengorganisasi wilayah-wilayah di permukaan bumi untuk berbagai tujuaN. Wilayah itu merupakan rekayasa manusia yang batas-batas dan ciri-ciri wilayah tersebut berasal dari kesatuan dan ciri-ciri khusus. Konsep Region seakan-akan dibuatkan sekat-sekat untuk membagi bumi sesuai dengan maksud regionisasi yang dilakukan. Dalam satu region bisa lahir region-region lain sehingga membentuk mosaic yang bertingkat-tingkat.

Para Ahli geografi sepakat membagi region kedalam tiga golongan yaitu secara formal, secara Fungsional dan cara pandang tertentu. Golongan pertama menentukan region secara formal ditandai dengan penentuan suatu wilayah atas dasar hasil perkembangan kebudayaan manusia dan atas dasar kondisi fisik alam

Kedua penentuan region atas dasar fungsi adalah terpilihnya suatu tempat sebagai titik pusat berbagai kegiatan dan memiliki hubungan dengan daerah-daerah lainnya.

Tipe ketiga adalah penentuan suatu wilayah berdasarkan perspektif manusia yang dilakukan secara bersama-sama untuk maksud tertentu. Penentuan region menurut jenis ini menggambarkan perasaan dan sikap manusia atas suatu wilayah.

Dari tingkat perkembangan Negara-negara secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar Negara kaya dan Negara miskin. Perbedaan kedua karakteristik antara dua kelompk Negara tersebut dapat terlihat dari segi :

1. Lingkungan fisiknya yakni litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer.

2. Kondisi sosial ekonomi penduduk dan tingkat perkembanagnnya

3. Variasi wilayah dalam sistem perekonomian

Untuk mendalami hal tersebut kita harus memiliki peta dan globe. Peta dan Globe merupakan alat Bantu yang sangat penting bagi pengakaran IPS karena dapat digunakan untuk menentukan tempat masyarakat, bangsa, dan Negara berada. Peta dan globe juga menampilkan gambaran segala sesuatu sumber daya, produk, perairan, pelabuhan, kota-kota, tempat-tempat bersejarah, rangkaian pegunungan, rute transportasi dan penyebaran penduduk.

Daftar Pustaka

Samlawi, Fakih dan Bunyamin Maftuh. 1999. Konsep Dasar IPS. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

0 hay...:

Posting Komentar